Postingan

 Senin, 22 Juli 2024 Luap Dear, Madah Bakti Jangan datang sekedar untuk senang-senang Kau hanya penasaran, Tapi aku dengan perasaan. Ku mengarahmu dengan harapan, Senyum lantang nan rupawan, Aku siap padamu dengan tulus tatapan, Tapi kamu mundur, melaju, tanpa pamitan. Aku coba membuka hati, Tanpa aba, semua mampu kuberi, Kuusahakan untuk kedua hati, Mengapa kamu hilang tanpa simpati?
 Senin, 22 Juli 2024 Arah Dear, Madah Bakti Jumpa kita memang singkat, Tak kurasa hati ini mulai terpikat, Kamu yang kuharap benar jadi bagian, Ternyata datang tanpa harapan. Jalan yang menuntunmu Mula kau gemari Aku yang menuju padamu Mulai ku yakini Entah percuma, entah mengada, Walau sementara, tapi rasa ini benar ada.
 Rabu, 24 Juli 2024 Jarak Kelam Dear, Madah Bakti Obrolan kita begitu singkat  Ada jeda yang menjadi sekat Kira ku kau mendekat Namun, masa lalumu masih erat Balas dengan cepat Walau kau hilang setiap saat Masih ku anggap ini berat Dari pesanmu yang kian serat. Bercerita lewat tengah malam Senyum mencuat, bertukar redam Mula bahagia tanpa aba-aba Kini hampa penuh tanda tanya.

Pasti

Dear, hati Jangan dibuat sakit oleh harapan sendiri. Bila dia suka denganmu, dia akan datang dan mendekat padamu. Bila dia ragu, lepaskan dia! Biarkan dia menyelesaikan masa lalunya. Bila dia hanya datang padamu saat butuh, dia hanya ingin akrab dan mengenalmu tetapi tidak jauh. Kalau dia mau, dia pasti datang. Kalau dia diam, berarti bukan kamu tujuannya. Dear, hati Semoga sampai disini paham makna apa apa yang tidak perlu dipaksakan.  Lepaskan, maka semua yang indah akan dibalaskan.

Obat

 Setelah sekian lama akhirnya kembali. Dengan yang aku kira obat baru ternyata salah. Dear, Pujangga Alunan yang selalu ku sebut Puja. Kalau hanya penasaran jangan pernah datang, apalagi memberi harapan. Sakit. Aku yang selama ini memperhatikanmu, yang akhirnya harus rela karena teman sendiri suka sama kamu, aku simpan rapat-rapat perasaan ini, sekarang kamu datang tiba-tiba dengan perasaan yang berbeda, bukan karena kamu tertarik tapi hanya penasaran. Sakit. Kali ini aku ikhlas melepas kamu yang ku kira obat tetapi malah jadi efek samping baru. Pintu yang kututup rapat, kini ku buka lebar untuk kamu, tapi kamu datang dengan rasa coba-coba.  Baru kali ini aku yakin dan percaya, tapi malah sia-sia.  Aku cukupkan sampai disini. Sudah pasti, melepasmu adalah obat terbaik.

Sudahkah...

Hi ikan biru kuningku. Mungkin bagimu ini seru, tapi tidak sama sekali menurutku. Memang, bukan hak ku untuk melarang segala aktivitasmu. Bukan hak ku juga untuk menutup senyum lebarmu itu. Kamu suka bermain dengan api, tapi kamu tidak tahu ada kayu yang tersakiti. Kamu suka bertindak sesuka hati, tapi kamu tidak tahu ada aku yang selalu menahan perih. Memang kamu saja yang kecentilan. Mentang-mentang wajah tampan, masa hatimu tak rupawan? Aku memang mudah jatuh, tapi aku juga harus mudah bangkit. Mudah jatuh cinta, tapi mudah juga kembali semula. Harus mulai kucoba! Menghilangkan rindu sekaligus rasa. Walau sangat menyiksa, tapi siapa yang kuat bila hati terus mederita. Walau rindu dan salamku hanya semilir angin, jangan pernah mendingin. Sebab aku yakin. Bukan main-main. Genos. Untuk ikan biru kuning.

Rindu

Tadi aku melihatmu kembali, setelah 3 hari tidak melihat wujudmu bediri. Senang, karena aku dapat melihat senyum dari bibir tipismu, dan pasrah, saat melihatmu sedang mengambil gambar bersama wanita lain. Betapa beruntungnya wanita itu. Tidak sungkan untuk berfoto bersama, lain halnya denganku, yang terus berjalan dibelakangmu dalam bentuk rindu. Tak apa, bukan hak ku untuk cemburu, sebab hati selalu kuat bagi orang-orang yang lemah. Yang kutakutkan bukan kamu bersama orang lain nantinya, tapi saat kamu sudah tidak ingin melangkah terlalu jauh, karena benci untuk bertemu denganku. Kita tidak sama, kita dua beda, yang selalu dipisah oleh jeda, dan pertemuan yang selalu reda. Tapi percayalah, walau kita beda, tapi rasa ini ada. Angin... kucemburu padamu, kau bisa memeluknya, menyapanya, dan selalu menemaninya. Selalu jaga rindu yang tak berkesudahan ini, semoga kelak, penggantimu nanti adalah tawa dan peluk hangat. GENOS. Untuk ikan biru kuning.